Rabu, 05 November 2014

Normalisasi

BAB VI
NORMALISASI

 Memahami Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi memiliki
masalah tersebut (Abdul Kadir, 2008).
Ada juga yang berpendapat normalisasi adalah
proses penyusunan tabel  –  tabel yang tidak redundan (dobel), yang dapat
menyebabkan anomali yaitu proses basis data yang memberikan efek samping yang
tidak diharapkan  (Misalnya menyebabkan data tidak konsisten  atau membuat data
hilang ketika data yang lain dihapus).
Normalisasi digunakan sebagai teknik analisis data pada database, sehingga
dapat diketahui apakah pembuatan tabel – tabel yang terelasi dalam database itu sudah
baik. Kondisi sudah baik yaitu suatu kondisi pada saat proses insert, update, delete
dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut suatu tabel tidak berpengaruh terhadap
integritas data yang lain dalam satu hubungan relasi database.
6.2.2  Langkah – langkah Normalisasi
  Langkah – langkah Normalisasi terdiri dari :
1.  Unnormalization Form
Bentuk yang tidak normal dimaksudkan suatu kumpulan data yang akan
diolah yang diperoleh dari format –  format yang beraneka ragam, masih terdapat
duplikasi, bisa saja tidak sempurna atau tidak lengkap, dan sesuai  fakta lapangan.
Bentuk ini didapat dari dokumen yang ada dilapangan atau manual dengan atribut
bukan nilai sederhana.

 2.  First Normal Form (1NF)  
Suatu tabel dianggap normal ke satu (1NF) jika :
-  Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau duplikat.
-  Masing -  masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null.
Langkah – langkah :
-  Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak null
-  Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain.
3.  Second Normal Form (2NF)
Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika : 
-  Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
-  pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key
memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh.  Suatu
atribut dikatakan ketergantungan fungsional jika harga pada atribut tersebut
menentukan harga dari atribut yang lain. Misalnya, nim → mhs_nama.
Langkah – langkah :
-  Jika terdapat atribut yang bergantung terhadap atribut bukan kunci utama dan
merupakan atribut kunci maka pecah menjadi table baru.
4.  Third Normal Form (3NF)
Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika :
-  Harus telah berbentuk normal kedua (2NF).
-  Tidak terdapat  anomali  –  anomali hasil dari ketergantungan  transitif.
ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih
atribut bukan kunci.
Langkah – langkah :
-  Pastikan semua atribut non kunci bergantung penuh terhadap atribut kunci.
-  Pisahkan menjadi tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam
tabel tersebut.
5.  Boyce Codd Normal Form (BCNF)
Secara praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam
suatu kasus tertentu lebih baik bila dapat mencapat BCNF.  Beberapa pemikir
menyamakan antara 3NF dengan BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :
-  Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci
dimana kunci tersebut bukan bagiannya. -  Setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi  atau kandidat
kunci.
-  BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.
-  BCNF hampir sama dengan 3NF.
Langkah – langkah :
-  Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.
6.  Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF)
7.  Fifth Normal Form (5NF)
Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak
digabungkan kembali manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF)
Contoh permasalahan dalam Normalisasi
 Terdapat suatu hasil kartu studi yang bersifat manual dan akan kita anilisis
menggunakan teknik Normalisasi sebagai berikut :
-  Tahap First Normal Form (1NF)



Adapun kelemahan dari 1NF ini sebagai berikut :
1.  Inserting (Memasukkan data)
Kita tidak dapat memasukkan kode dan nama supplier saja tanpa ada transaksi
pembelian, sehingga supplier baru dapat masuk bila ada transaksi pembelian.
2.  Deleting (Menghapus data)
Bila satu baris data transaksi dihapus, maka akan berakibat menghapus pada data
supplier. Padahal data suplier masih diperlukan pada transaksi berikutnya. Misalkan
transaksi di hapus berdasarkan no_faktur =6, maka akan menghapus supplier=4(rodi).
3.  Updating (Mengubah data)
Kode dan nama pada supplier terlihat tertulis berulang-ulang 3(biti). Jika kita ingin
merubah nama supplier tersebut maka harus mengganti disemua baris yang mengandung
supplier 3(biti), jika ada yang terlewat data tidak konsisten lagi.

 Karena masih terdapat kesalahan maka perlu dilakukan tahap berikutnya.
-  Tahap Second Normal Form (2NF)
Pembentukan bentuk normal kedua ini dilakukan dengan mencari kunci-kunci field yang
dapat dipakai sebagai patokan dalam pencarian dan sifatnya unik. Berdasarkan kondisi di
atas dapat diambil kunci kandidat yaitu : No_faktur, Kode_supplier, dan kode_barang.


-  Tahap Third Normal Form (3NF)
Syarat :
Setiap atribut yang bukan kunci harus bergantung hanya pada atribut kunci (primary
key) secara menyeluruh.  Hilangkan juga anomali  –  anomali yang masih mempunyai
ketergantungan fungsional. Pada tabel supplier  terdapat kolom kota, perubahan kota
milik supplier dapat menyebabkan data tidak konsisten sekiranya hanya satu baris yang
diubah sementara seharusnya ada beberapa baris. Relasi tersebut juga terkena anomaly
penyisipan dan penghapusan.


** Tugas Praktikum
1.  Buatlah normalisasi dari data berikut .
a.  Sistem informasi rental buku “pustaka ilmu”

b.  Sistem informasi toko serba_ada

 Tugas Rumah
1.       Buat laporan di blog masing2….

Jawab.
1. Unnormalization Form
bentuk unnormalisasi ini merupakan bentu yang masih sederhana dan terdapat kerancuan data serta redunansi data, serta terdapat kolom yang berisikan nilai null.

2.First Normal Form (1NF)
pada bentuk normal bentuk pertama, kita harus mengisikan semua nilai null. Selain itu kita harus membuat primary keynya.

3.Second Normal Form (2NF)
Setelah menentukan primary key, kita dapat membentuk pola kedua. Pertama hanya boleh tergantung dan menghilangkan ketergantungan parsial pada tabel dengan cara membuat tabel baru.
membuat tabel Barang:

.
membuat tabel Admin

Membuat tabel Pelanggan.



membuat tabel transaksi


3.Third Normal Form (3NF)
bentuk normal yang kedua harus terpenuhi sebelum bisa membuat bentuk normal ketiga, Selain itu, tidak boleh ada ketergantungan transitif yaitu primary key tergantung pada atribut buan primary key.








setelah itu dibuat relasi antar tabel seperti dibawah ini.

Kesimpulan
Berdasarkan pada materi dan data yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa Normalisasi  merupakan suatu  proses  untuk  mengubah  suatu  tabel  yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Normalisasi terbagi menjadi beberapa bagian yang mempunyai syarat dan langkah-langkah penormalisasian masing-masing namun masih tetap terkait satu sama lain. Diantara bentuk dari normalisasi adalah sebagai berikut : 1NF, 2NF, 3NF (BCNF), 4NF, 5NF, 6NF dan 7NF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar